Universitas Widya Nusantara

Grow Well Hair Tonic: Inovasi Tonik Pandan Mahasiswa Palu Tembus Pendanaan Kemdikbudristek

Kelompok Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) dari Universitas Widya Nusantara Palu berhasil meraih pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) RI berkat inovasi produk Grow Well Hair Tonic, tonik rambut berbahan daun pandan yang alami dan ramah lingkungan.

Program ini diketuai oleh Fitri dari Program Studi S1 Gizi, dengan anggota Rahel Michel Pangemanan Larangke (D4 Teknik Laboratorium Medis) dan Indah Annisa Irfan (D3 Kebidanan). Mereka dibimbing oleh dosen pendamping Wendi Muhammad Fadhli, S.Farm., Apt., M.H.

Inovasi ini hadir sebagai respons atas tingginya angka kerontokan rambut di Indonesia yang mencapai 64,7% pada usia muda. Mengangkat potensi lokal, tim menciptakan produk tonik dari ekstrak daun pandan (Pandanus amaryllifolius) yang mengandung flavonoid, saponin, dan tanin. Senyawa tersebut terbukti mampu memperkuat akar rambut, mengurangi kerontokan, serta melindungi kulit kepala dari ketombe.

Produksi dilakukan di Laboratorium Kimia Universitas Widya Nusantara dan rumah produksi di Tondo, Kota Palu. Produk ini dikemas dalam botol 250 ml dengan harga jual Rp35.000. Dengan aroma pandan yang menyegarkan dan tanpa bahan kimia keras, Grow Well Hair Tonic menyasar masyarakat usia 18–40 tahun yang mendambakan rambut sehat alami.

Ketua tim, Fitri, menyatakan bahwa produk ini bukan hanya solusi perawatan rambut, tetapi juga bentuk nyata kewirausahaan ramah lingkungan. “Kami ingin produk ini menjadi pilihan masyarakat yang ingin menjaga kesehatan rambut tanpa khawatir efek samping bahan kimia,” ujarnya.

Dosen pendamping, Wendi Muhammad Fadhli, S.Farm., Apt., M.H., menyampaikan bahwa program ini tidak hanya bernilai akademik tetapi juga aplikatif, karena menggabungkan ilmu kesehatan, teknologi tepat guna, dan potensi kewirausahaan lokal.

Produk ini telah melewati uji organoleptik, pH, dan uji iritasi, serta dipasarkan melalui platform digital seperti Shopee, WhatsApp, dan Instagram. Usaha ini dinyatakan layak secara finansial dengan nilai NPV positif dan Break Even Point (BEP) tercapai di 223 unit.

Keberhasilan tim ini membuktikan bahwa mahasiswa Universitas Widya Nusantara Palu mampu menghadirkan inovasi berbasis ilmiah yang bermanfaat nyata bagi masyarakat dan lingkungan.

Tags :  

Komentar